“Petani merupakan pahlawan pangan bagi warga Kota Pariaman. Jika tidak ada petani dan lahan yang digarap untuk sumber pangan, lantas kita mau makan apa?,”ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap petani dapat memanfaatkan teknologi geospasial untuk mengukur lahan pertanian secara tepat dan akurat guna melindungi ketersediaan lahan sumber pangan daerah.
Ia menegaskan 1.785 hektare lahan pertanian yang ada di Pariaman merupakan lahan pertanian berkelanjutan yang tidak bisa dijadikan sebagai kawasan perumahan karena lahan tersebut merupakan jaminan bagi sumber lahan pangan daerah itu.
Ia berharap dengan ketersediaan lahan pertanian maka tidak saja dapat menjamin pangan daerah namun juga meningkatkan perekonomian petani di daerah itu.
Sosialisasi Pengukuran Geospasial Lahan Pertanian tersebut diikuti oleh 120 orang perwakilan dari masing-masing kelompok tani yang ada di Pariaman. (rdr/ant)