Kemudian banjir di Kecamatan Lembah Melintang merendam pemukiman warga, banjir di Anam Koto Selatan Kecamatan Kinali mengakibatkan 30 kepala keluarga terdampak, banjir di Wonosari Kinali menyebabkan terendamnya pemukiman warga dan banjir di Koja Kinali menyebabkan terputusnya satu unit jembatan.
‘Banjir juga terjadi di Rantau Panjang dan Sialang Kecamatan Sasak Ranah Pasisia yang merendam rumah warga,” ujarnya.
Menyikapi dampak yang cukup besar itu dan untuk membatasi dampak yang lebih luas maka dinilai perlu penanganan yang cepat, tepat dan terpadu melibatkan berbagai sektor, sehingga dikeluarkan masa tanggal darurat.
“Di masa tanggap darurat itu kita melakukan pengkajian secara cepat, membuat perencanaan dan penanggulangan bencana serta mengusulkan rencana kebutuhan belanja,” katanya.
Pihaknya saat ini akan mempercepat pembangunan jembatan darurat di Rura Patontang dan jalan darurat di Jorong Limpato Rimbo Kejahatan Kajai Talamau.
“Jalan Simpang Empat-Talu telah kembali bisa dilalui pengendara namun diperlukan penanganan lebih lanjut dari Pemprov Sumbar. Untuk jembatan di Koja Kinali akan dibuat jembatan belly,” sebutnya.
Salah seorang warga Kajai, Elwa, mengharapkan Pemprov Sumbar segera memperbaiki jalan yang ada di sepanjang Rimbo Kejahatan Kajai karena sangat rawan dan sudah membahayakan pengendara.
“Kami mengharapkan tindakan cepat Pemprov Sumbar karena jalan ini adalah jalan provinsi dan ramai dilalui kendaraan setiap harinya,” harapnya. (rdr/ant)