Tujuh WNA di Pasaman Barat Ditangkap, Diduga Lakukan Kegiatan Agama Menyimpang

Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang lelaki yang memakai nama Muhammad bin Abdullah yang mengaku 'Rasulullah' pada Minggu (13/10/2024).

WNA di Pasbar ditangkap karena dugaan penyimpangan agama. (dok. istimewa)

WNA di Pasbar ditangkap karena dugaan penyimpangan agama. (dok. istimewa)

PASBAR, RADARSUMBAR.COM – Tujuh orang warga negara asing (WNA) di Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) diamankan oleh Imigrasi Agam karena melakukan kegiatan keagamaan diduga menyimpang dari ajaran Islam.

Penangkapan ini bermula dari sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang lelaki yang memakai nama Muhammad bin Abdullah yang mengaku ‘Rasulullah’ pada Minggu (13/10/2024).

Ketujuh WNA yang ditangkap terdiri dari warga negara Inggris dan Norwegia, yaitu Anaya Kaur (6 – Inggris), Priya Kurji (37 – Inggris), Muhammed Abdullah Sufian (1 – Inggris), Khadijjah (3 – Inggris), Osama (35 – Norwegia), Krillan (39 – Inggris) dan Sianna (8 – Inggris).

Beredar juga video perempuan bercadar mengaku mendapat wahyu dari Allah serta mimpi tentang akhir zaman. Dalam video tersebut, perempuan itu bersumpah menggunakan kitab suci dan menyatakan bersedia dilaknat jika mimpinya terbukti dusta.

“Saya siap dilaknat dan mati dalam satu malam jika saya berbohong,” tegas perempuan tersebut dengan bahasa Indonesia yang fasih.

“Osama alias Muhammad Bin Abdullah menyampaikan bahwa keberadaanya di Kabupaten Pasaman Barat berdasarkan mimpinya bertemu dengan Allah dan diperintahkan untuk membaiat Muhammad Qosim menjadi Imam Mahdi sebagai Pemimpin Umat Islam,” tutur Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto, Rabu (16/10/2024).

Dijelaskannya, WNA tersebut tidak memberikan penjelasan secara rinci terkait perjalanannnya hingga sampai di Pasbar.

Dari hasil pemeriksaan, WNA di Pasbar itu menyebutkan bahwa mereka saat ini sedang menunggu seorang kerabatnya Muhammad Qosim yang saat ini keberadaannya di Jakarta.

Rencananya, Muhammad Qosim tersebut akan dibaiat sebagai Imam Mahdi. Untuk keberadaan tujuh WNA tersebut dari hasil pemeriksaan dari Imigrasi Kabupaten Agam terhadap dokumennya, dinyatakan sah secara administrasi berdasarkan dari paspor yang dimiliki.

“Ketika ditanya terkait tujuan keberadaannya, Osama alias Muhammad Bin Abdullah bertujuan untuk membaiat Muhammad Qosim yang saat ini masih berada di Jakarta untuk dijadikan sebagai Imam Mahdi,” jelas dia.

Saat ini ditambahkannya, demi menghindari hal hal yang tidak diinginkan, seluruh WNA tersebut sudah dipindahkan ke kantor Imigrasi Agam untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

“Petugas Imigrasi Agam selanjutnya membawa para WNA tersebut ke Kantor Imigrasi Agam dengan pertimbangan dampak kamtibmas yang disebabkan oleh keberadaan WNA tersebut,” tambah dia.

Sebelumnya, sebuah tayangan video reels menyebar deras di media sosial dari berbagai aplikasi. Tayangan tersebut menyebutkan adanya informasi terkait dengan ‘kehadiran’ Rasullah Muhammad SAW dari sekelompok orang di teras sebuah rumah.

Penyampaian informasi ini disampaikan oleh seorang wanita dewasa yang disaksikan oleh beberapa orang dewasa lainnya.

Wanita bercadar hitam itu yang belum diketahui identitasnya itu menyampaikan bahwa dirinya telah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW.

Dalam reel berdurasi kurang dari satu menit yang dilihat pada, Rabu (16/10/2024) itu mengaku telah bertemu langsung dengan Nabi Muhammad SAW. Disinyalir, kejadian ini berlangsung di Pasaman Barat, Sumbar.

Dalam video yang direkamnya langsung itu mengklaim bahwa sosok pria yang dia rekam tersebut merupakan Nabi Muhammad SAW yang dia ketahui berdasarkan mimpinya.

Terlihat juga di lokasi, ada beberapa orang yang hadir dalam sebuah acara yang disebut wanita dalam video itu merupakan sosok Nabi Muhammad SAW, namun dalam video tersebut tidak dijelaskan lokasi dan kapan video itu direkam.

Hingga berita ini dibuat tayangan yang diunggah oleh akun Buk Yonk ini sudah ditonton lebih dari 1,5 juta, 11 ribu tanggapan dan 5 ribu lebih like.

Beberapa penyimpangan agama di Kabupaten Pasaman Barat juga sudah terdata sebelumnya, diantaranya:

  1. Kelompok Jamiatul Islamiah di Air Bangis yang menjalankan kegiatan keagamaan secara tertutup
  2. Aliran Baha’i yang belum diakui secara resmi oleh negara
  3. Kelompok jamaah di Kecamatan Pasaman yang menjalankan kegiatan keagamaan secara tertutup

Untuk memantau dan mengawasi penyimpangan agama di Pasaman Barat, pemerintah membentuk Tim Pakem. Tim Pakem bertugas untuk mengawasi aliran kepercayaan masyarakat agar tercipta suasana yang aman, damai, dan sejahtera. (rdr/berbagaisumber)

Exit mobile version