Pemkab Pasbar Minta Nagari Alokasikan 20 Persen Anggaran untuk Ketahanan Pangan

Penggunaan dana desa itu diantaranya untuk pemulihan ekonomi nasional yang sesuai kewenangan desa

Salah satu kandang ternak di Kecamatan Talamau menggunakan dana nagari atau desa sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di daerah itu. (ANTARA/Altas Maulana)

SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – ​​​​​​​Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, mengarahkan agar masing-masing nagari atau desa menyusun kegiatan ketahanan pangan dan hewani di daerahnya masing-masing dengan menyediakan anggaran dari nagari itu.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari Pasaman Barat Randy Hendrawan di Simpang Empat, Senin, mengatakan hal itu sesuai dengan Peraturan Menteri Desa (Permendes) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022.

“Setiap desa atau nagari harus mengalokasikan 20 persen dari dana desanya untuk program ketahanan pangan nabati dan hewani,” ujarnya

Ia menyebutkan penggunaan dana desa itu diantaranya untuk pemulihan ekonomi nasional yang sesuai kewenangan desa atau nagari diantaranya adalah pendirian, pengembangan dan peningkatan kapasitas pengelolaan Badan Usaha Milik Desa atau Nagari (BUMNag).

Salah satu contoh di Nagari Aia Bangih, Kecamatan Sungai Beremas yang daerahnya berada di pesisir pantai mengangkat program Budi daya ikan air tawar.

“Daerah ini termasuk salah satu daerah pemasok ikan laut di Sumatera barat hingga Riau. Namun masyarakat saat ini juga diminta untuk melakukan budidaya ikan air tawar berupa ikan lele serta udang vaname,” ujarnya.

Namun, beda halnya dengan daerah Katiagan yang juga berada di pesisir pantai. Dimana Nagari Katiagan ini mengajak masyarakat untuk beternak ayam dan lebah madu.

“Kemudian juga ada bantuan ternak kambing bagi masyarakat yang kurang mampu. Kemudian untuk perikanan, daerah ini mencoba untuk budidaya ikan kerapu dan juga lele,” sebutnya.

Ia berharap melalui program yang dicanangkan oleh masing-masing nagari ini bisa mengangkat perekonomian masyarakat di masing-masing daerah.

“Harapan kita melalui langkah ini juga nantinya bisa mengembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat dan diutamakan dikelola oleh BUMNag,” katanya.

Untuk tahun 2023 ini, Nagari Air Bangis mendapatkan Dana Desa sebesar Rp3,6 miliar lebih dan Nagari Katiagan sebesar Rp1,1 miliar yang dari jumlah itu sebesar 20 persen harus dialokasikan untuk ketahanan pangan dan nabati. (rdr/ant)

Exit mobile version