Kemudian, untuk terdakwa BS ditangguhkan karena ada penyakit yang memang membutuhkan perawatan secara reguler.
Ia menjelaskan pada kasus korupsi pembangunan RSUD Pasaman Barat dengan pagu senilai pagu anggaran sebesar Rp136.119.063.000 ditemukan item pekerjaan ganda yaitu pekerjaan pembuatan etalase pada parkir outdoor dan saat proses tender terdapat pengaturan pemenang yang dilakukan kelompok kerja serta saat pelaksanaan terdapat kekurangan volume pekerjaaan.
Ia menyebutkan dalam rencana anggaran biaya terjadi kesalahan yang disengaja dalam rekapitulasi lebih kurang sebesar Rp 5.962.588.749.
Kemudian dalam proses lelang terjadi pengaturan lelang oleh tim kelompok kerja (Pokja) yang juga sudah tersangka yakni LA, TA, YE, AHS dengan tersangka lainnya AM dan Direktur PT MAM Energindo AA dengan kontrak tahun jamak tahun 2018-2020 sebesar Rp 134.859.961.000.
Kemudian Direktur PT MAM Energindo AA mengalihkan seluruh pekerjaan (Subkon) dengan sepengetahuan PPK yang juga direktur RSUD saat itu.
Lalu, katanya, dalam pelaksanaan terjadi kekurangan volume pekerjaan yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp16.239.364.605,46.
“Saat ini 17 orang tersangka yang telah ditetapkan dan sudah dilimpahkan ke Rutan Anak Air Padang untuk segera disidangkan,” katanya. (rdr/ant)