Kemudian juga pelatihan wawasan kebangsaan berupa PBB, pramuka dan perpustakaan serta pembinaan kemandirian berupa pangkas rambut dan mengajarkan bercocok tanam sayuran hidroponik.
“Kita berharap melalui pembinaan itu membuat warga binaan dapat berubah dan bisa menjadi bekal mereka di luar ketika sudah selesai menjalani hukuman,” katanya.
Saat ini, jelasnya, daya tampung warga binaan di Lapas Talu sudah melebihi kapasitas yang hanya 48 orang dimana saat ini warga binaan sudah mencapai 159 orang.
Sementara, kata dia, jumlah pegawai Lapas juga terbatas yang hanya 32 orang yakni personil pengamanan hanya 16 orang yang dibagi 4 regu pengamanan.
“Dengan segala keterbatasan itu kami memaksimalkan pembinaan agar warga binaan mau berubah ke arah yang lebih baik,” katanya. (rdr/ant)