“Kita bisa menabung air untuk antisipasi nanti benar-benar tidak ada hujan dalam jangka panjang,” ajaknya.
Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Pasaman Barat Doddy San Ismail mengatakan pihaknya juga melakukan antisipasi mengatasi kekeringan khususnya di sektor pertanian sawah.
Pihaknya melalui penyuluh pertanian sebanyak 90 orang pihaknya telah menyampaikan kepada para kelompok tani atau petani agar mencari sumber-sumber air baru dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung dan dam parit saat kemarau datang.
“Yang menjadi perhatian bagi kita semua adalah sawah tadah hujan yang memang tergantung pada air hujan. Untuk lahan persawahan yang ada irigasinya kondisi air masih lancar,” katanya.
Pihaknya harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti.
Selain itu upaya yang dilakukan adalah melakukan perbaikan rehab irigasi jaringan tersier(RJIT) di lokasi kawasan tanaman pangan dengan melakukan perbaikan-perbaikan sarana prasarana pertanian yang bisa dilakukan secara swadaya.
Selanjutnya mengajak seluruh kelompok tani untuk mengikuti program AUTP (Asuransi Tani Padi) dan melakukan koordinasi dengan dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang terkait saluran irigasi sekunder yang rusak.
“Upaya itu dilakukan salam rangka mengatasi petani gagal panen terutama mengatasi kerusakan saluran irigasi,” katanya. (rdr/ant)