JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Dua aliran kepercayaan baru di luar yang diakui oleh pemerintah terpantau ada di Kabupaten Pasaman Barat. Kedua aliran kepercayaan baru ini adalah Baha’i dan Jamiatul Islamiyah. Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dalam Masyarakat (PAKEM) Kabupaten Pasaman Barat menemukan fakta bahwa kedua aliran ini masih eksis meski tidak tampil secara terang-terangan.
Sekretaris PAKEM Pasaman Barat Indra Syaputra menyebutkan, kedua aliran kepercayaan ini diketahui masih ada di Kabupaten Pasaman Barat saat pihaknya pada Selasa kemarin menggelar rapat koordinasi yang melibatkan banyak unsur seperti TNI, Polri, Kesbangpol, KUA, Kemenag dan seluruh camat.
“Informasi terkait aliran kepercayaan sangat penting dipantau dan ditindaklanjuti agar tidak menimbulkan keresahan dan pertentangan di tengah masyarakat. Selasa kemarin kita menggelar rapat koordinasi dengan banyak unsur. Koordinasi ini penting dilakukan dalam rangka antisipasi penyebaran aliran kepercayaan di luar yang diakui pemerintah,”kata Indra Syaputra pada Rabu 22 September 2021.
Sementara itu Kepala Unit 3 Satuan Intel Polres Pasaman Barat Bripka Abdel Kemal mengungkapkan pada tahun 2019, aliran kepercayaan Baha’i ini pernah muncul di kawasan Jorong Simpang Empat Kecamatan Pasaman. Namun pada waktu itu mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat lantaran mereka ingin mengadakan kegiatan.
“Kini aliran itu tidak pernah melakukan kegiatan ke luar rumah lagi. Anggotanya, terpantau berjumlah 20 orang atau sekitar delapan kepala keluarga,” kata Bripka Abdel Kemal.
Menurut Bripka Abdel pada rapat koordinasi itu, selain Baha’i juga diketahui adanya aliran Jamiatul Islamiyah. Lokasinya berada di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas. Aliran ini mempercayai jika pergi ke Gunung Kerinci, Jambi maka sudah sudah bisa dikatakan naik haji. (viva.co.id)
Komentar