“Masih banyak menemui nelayan yang enggan menjadi peserta asuransi mandiri. Padahal jumlah premi yang harus mereka bayarkan sangat murah dan bisa menjamin keselamatan mereka selama bekerja sebagai nelayan,” ujarnya.
Sejumlah nelayan ada yang tidak bersedia ikut asuransi nelayan mandiri dengan berbagai macam alasan. Salah satunya merasa kesulitan untuk membayar premi asuransi tersebut.
Untuk mengatasi hal itu pihaknya terus berupaya dengan bekerjasama dengan kelompok nelayan atau pemerintah nagari atau desa setempat.
“Kami berharap nelayan menyadari pentingnya asuransi tersebut terutama apabila terjadi kecelakaan kerja bahkan kematian,” sebutnya.
Selain itu pihaknya dalam meningkatkan kepesertaan BPJS dengan mensyaratkan kepada pemilik kapal dalam pengurusan izin ataupun rekomendasi wajib mendaftarkan BPJS. (rdr/ant)