Oknum Polisi di Pasbar Diduga Intimidasi Wartawan saat Meliput Razia

SIMPANGEMPAT, RADARSUMBAR.COM – Salah seorang wartawan di Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) diduga mendapatkan tindakan itimidasi dari oknum polisi saat meliput razia kendaraan di depan Mapolres Pasaman Barat, Nagari Lingkuang Aua Baru, Kecamatan Pasaman, Simpangempat, Sabtu (28/10/2028) malam. Wartawan tersebut merupakan redaktur media online ajopasbar.andoranews.com, Saipen Kasri.

Dikutip dari laman sinyalnews.com, Saipen mengaku dihardik dan menerima perlakuan kasar dari salah seorang oknum anggota Polres Pasbar berinisial Briptu NND saat dirinya bersama beberapa rekan jurnalis sedang berada di lokasi razia yang digelar Satlantas Polres Pasbar.

Rencananya, Saipen dan beberapa rekan wartawan akan melaporkan oknum tersebut ke Propam Polres Pasbar pada Senin (30/10/2023).

“Saya akan laporkan kejadian yang tak mengenakkan itu ke Propam besok, Senin pagi,” kata Saipen, Minggu (29/10/2023).

Saipen menjelaskan kejadian itu bermula ketika dirinya bersama rekan wartawan lainnya hendak mengambil foto razia. Namun di saat bersamaan datanglah oknum Briptu NND yang melarang serta menghardik Saipen untuk tidak mengambil gambar. ”Woi, kau siapa kok foto-foto saya, ada kau minta izin pada saya, emang kau siapa, dengan nada keras,” ujar Saipen menirukan kata si oknum polisi.

Tak sampai di situ, Saipen dan kawan-kawan wartawan lain juga dihardik oleh Briptu NND. “Mentang-mentang wartawan kau, sembarang foto aja, tahu kau gak, mukamu itu kayak aa… apel,” katanya dengan nada keras di depan umum.

Pimpinan redaksi ajopasbar.andoranews.com, Zoelnasti mengecam tindakan kasar yang dilakukan salah seorang oknum Polres Pasbar tersebut. Ia mendesak Kapolres Pasbar AKBP Agung Basuki untuk segera menyelesaikan kasus perbuatan tidak menyenangkan tersebut.

Menurut Zoelnasti, selama ini para jurnalis tidak pernah bermasalah dengan pihak kepolisian setempat.

”Selama ini polisi dan jurnalis selalu menjadi mitra yang baik. Bila intimidasi dan hal ini dibiarkan saya khawatir ke depan dapat merusak jalinan kemitraan yang telah ada,” ujarnya. (rdr)

Exit mobile version