Para petani menjual hasil panennya ke berbagai daerah, baik ke pengepul lokal maupun ke daerah di luar Pasaman, termasuk Kabupaten Pasaman Barat.
Nepron menjelaskan, tanaman nilam baru bisa dipanen setelah usia 5,5 bulan. “Kami masih menggunakan sistem pangkas, di mana satu kelompok tanaman nilam dapat dipanen 2-3 kali. Dalam satu hektare, kami dapat menghasilkan hingga 120 sulingan yang setara dengan 100 kilogram minyak nilam,” tambahnya.
Selain menjual minyak nilam, masyarakat setempat kini juga mulai menjual bibit nilam dengan harga Rp200 per batang siap tanam. Permintaan bibit nilam meningkat pesat dalam tiga bulan terakhir seiring dengan tingginya minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman ini.
Nepron berharap harga minyak nilam tetap stabil agar para petani dapat meraih kesejahteraan yang lebih baik ke depannya. (rdr/ant)