PAYAKUMBUH, RADARSUMBAR.COM – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memastikan distribusi dan ketersediaan gas bersubsidi Liquid Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat dalam kondisi aman.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dalam keterangan tertulis di Padang, Kamis mengatakan saat ini distribusi elpiji 3 kg di Kota Payakumbuh lancar dan stok aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Distribusi LPG 3 Kg lancar dan stok tersedia sehingga tidak ada kelangkaan di Payakumbuh,” ujar Satria.
Pihaknya telah menyalurkan LPG 3 Kg sesuai dengan kuota yang ditetapkan pemerintah kota setempat.
Ia menyebutkan rata-rata penyaluran LPG 3 Kg untuk Kota Payakumbuh sebanyak 6.720 sampai 7.280 tabung per hari.
Dirinya mengimbau agar masyarakat bijak dalam menggunakan energi dalam hal ini LPG dan BBM dan masyarakat juga tidak perlu panik serta khawatir tentang ketersediaan BBM dan LPG.
Menurut dia LPG 3 Kg merupakan gas bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami akan terus memantau ketersediaan stok LPG 3 kg di lapangan. Kami imbau agar penggunaan LPG subsidi hanya untuk masyarakat kurang mampu, usaha mikro, nelayan sasaran dan petani sasaran,” katanya.
Sebelumnya, penyaluran LPG sempat mengalami kendala, Kamis (18/5), kemudian beberapa hari kemudian masyarakat di tiga kelurahan yaitu Kelurahan Tigo Koto Dibaruah, Subarang Batuang, dan Parak Batuang yang mengeluhkan kelangkaan LPG pada Selasa (23/5).
Menindaklanjuti informasi kelangkaan elpiji 3 Kg, tim gabungan Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah pangkalan gas yang ada di daerah tersebut, Rabu (24/5).
Berdasarkan sidak yang dilakukan oleh Satpol PP dan pihak Pemkot, tidak ditemukan adanya kelangkaan, karena sudah tersalurkan oleh penyaluran yang sudah terjadwal.
Sementara itu terkait dugaan pangkalan fiktif, Pertamina saat ini sedang menindaklanjuti dan melakukan pemeriksaan di lapangan.
“Jika terbukti, kami akan melakukan pembinaan terhadap agen dan penarikan alokasi sesuai jumlah pangkalan yang fiktif tersebut” kata dia. (rdr/ant)