PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Korban banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang hilang dan ditemukan meninggal dunia kembali bertambah menjadi dua orang.
Terbaru, korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia bernama Siir (54), warga Kayu Aro, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera, Kabupaten Pessel, Sumatera Barat (Sumbar).
“Korban ini merupakan satu dari 10 orang yang hilang atau hanyuit di Langgai pada Kamis (7/3/2024) malam saat banjir bandang,” kata Kapolres Pessel, AKBP Nurhadiansyah.
Nurhadiansyah mengatakan, korban ditemukan oleh saksi bernama Dodi (41) dan Nodi (47) yang berprofesi sebagai nelayan mengapung di belakang kapal bagan.
“Saksi-saksi tersebut sedang berada di atas kapal yang terdampar di pinggir pantai akibat putus,” katanya.
Usai ditemukan, jasad Siir kemudian dibawa oleh personel Polsek Sutera dan Tim SAR gabungan ke Puskesmas Surantiah untuk pemeriksaan.
“Korban meninggal dunia,” katanya.
AKBP Nurhadiansyah mengatakan, di wilayah hukum Polsek Sutera, beberapa nagari menjadi kawasan terdampak banjir.
Di antaranya, Nagari Amping Parak Timur, Surantih, Aur Duri Surantih, Amping Parak, Koto Nan Tigo Selatan Surantih, Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih hingga Gantiang Mudiak Utara Surantiah.
“Banjir bandang terjadi karena curah hujan yang tinggi serta debit air dari bukit yang mengalir tidak bisa tertampung oleh sungai,” katanya.
Limpahan air sungai setinggi 50 sentimeter, kata Nurhadiansyah berdampak kepada akses jalan yang tidak bisa dilalui oleh mobil atau motor.
“Kemudian kapal bagan yang diikatkan atau parkir di jembatan Surantih banyak yang hanyut ke laut karena derasnya air,” tuturnya.
Sebelumnya, seorang warga di Sutera, Kabupaten Pessel juga meninggal dunia akibat banjir bandang.
“Dari jumlah 10 orang itu, satu orang atas nama Fifi (24) sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Doni Gusrizal, Jumat (8/3/2024) kepada Radarsumbar.com via panggilan seluler.
10 orang yang sempat hilang itu, katanya dinyatakan hilang saat mereka berada di dalam rumah.
“Namun karena air sungai begitu besar, sehingga mereka ikut terseret,” katanya.
Selain orang hilang, sejumlah fasilitas umum yang rusak yaitu satu masjid dan 14 rumah milik warga korban terdampak banjir bandang.
“Hampir seluruh kawasan di Pessel terdampak banjir, terutama di Langgai, karena di sana ada sungai besar dan kawasan tersebut juga menjadi penghubung ke Kabupaten Solok Selatan (Solsel). Jarak Langgai ke Painan itu empat jam,” imbuhnya.
Berikut daftar korban hilang dan meninggal terdampak banjir di Langgai Pessel:
1. Siis (50), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
2. Isum (25), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
3. Fajra (29), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
4. Mira (24), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
5. Hafip (1), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
6. Idep (27), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
7. Fifi (24), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera (ditemukan meninggal dunia)
8. Sara (5), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
9. Batal (56), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera
10. Siir (54), warga Ganting Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantiah (GMUS), Kecamatan Sutera (ditemukan meninggal dunia)
(rdr)