PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat Salim Muhaimin menyampaikan menunda kegiatan ujian bagi sekolah yang terdampak banjir.
Pihaknya kini sedang mendata jumlah sekolah yang terdampak banjir, namun kini terkendala sulitnya akses ke lokasi. Selain itu juga sedang mendata ruang kelas dan meubiler yang rusak untuk penanganan lebih lanjut.
“Ya, kami tidak ingin ada siswa yang nantinya telantar dalam proses belajar,” ungkapnya di Panan, Minggu 10 Maret.
Banjir merendam sebagian besar wilayah di Kabupaten, Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada Kamis, 7 Maret, akibat tingginya curah hujan yang mulai terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB.
Peristiwa itu turut merendam ribuan rumah warga di delapan seperti di Kecamatan Koto IV Taruan, Bayang, IV Nagari Bayang Utara, IV Jurai, Batang Kapas, Sutera, Lengayang dan Kecamatan Ranah Pesisir.
Selain merendam ribuan rumah, banjir turut meluluh lantakan lahan pertanian, ternak dan perkebunan warga. Sejumlah fasilitas umum dan fasilitas sosial pun tak luput dari banjir, namun tidak mengganggu pelayanan publik.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir turut merusak infrastruktur seperti jalan dan juga jembatan. Kondisi menyebabkan sejumlah pemukiman warga terisolasi.
Sementara berdasarkan informasi awal dari BPBD Sumatera Barat, kerugian yang timbul akibat banjir di Pesisir Selatan mencapai Rp170 miliar.
Salim melanjutkan pemerintah kabupaten tetap menyiapkan kebijakan terbaik untuk pendidikan di daerah itu, karena merupakan visi-misi utama kepala daerah yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026.