“Ya, di Nagari Dulu Induk Kecamatan Koto XI Tarusan saya buka puasa bersama dengan saudara-saudara kita yang kini ada di tenda pengungsian,” ujar bupati.
Selain mendengar langsung kebutuhan warga di tenda pengungsian, pada kesempatan itu kata bupati dirinya sekaligus menyampaikan langsung upaya penanganan pasca bencana banjir.
Ada skala prioritas yang mesti segara dapat bantuan. Ada pula yang prioritas dan juga ada yang tidak semestinya menerima, tapi tetap latah menuntut bantuan, sehingga terjadi isu yang simpang siur.
Pada prinsipnya pemerintah kabupaten tetap bertekad memberikan apa yang terbaik untuk masyarakatnya. Dengan demikian tidak ada warga yang terabaikan, sesuai kebutuhan masing-masing.
“Saya yakin, dengan kebersamaan ini kita dapat melewati keadaan ini dengan baik. Kita terlalu berharga untuk ribut tentang yang tidak pasti. Mari bangkit. Bersama kita tetap masa depan yang lebih baik,” ajak bupati menyemangati.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) peristiwa nahas tersebut mengakibatkan 24 orang meninggal dunia dan 5 orang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Banjir turut merusak sedikitnya 5.702 rumah. Sebanyak 4.100 unit diantaranya rusak ringan, 1.161 unit rusak sedang dan 537 unit lainnya terkonfirmasi mengalami rusak berat.
Hingga kini tercatat 9 ruas jalan rusak dan 20 unit jembatan yang mengalami rusak, terdiri dari 11 unit jembatan gantung, 7 unit jembatan beton dan 2 unit lainnya merupakan jembatan rangka.
Banjir turut merusak 10 pengaman tebing sungai di Pesisir Selatan dan sebanyak 37 daerah irigasi. Sedikitnya 26 daerah irigasi mengalami rusak ringan dan 11 sisanya terpantau rusak berat.
Selain itu merendam 6.982 Hektare lahan pertanian masyarakat yang terdiri dari 5.900 Hektare sawah dan seluas 892 Hektare lahan palawija. 5.016 ekor ternak hanyut, 444 ekor ternak besar dan sisanya ternak kecil.
Kemudian turut merusak sedikitnya 20 tambak udang dan kolam ikan masyarakat, dengan rincian 12 tambak dan kolam rusak berat dan 8 tambak lainnya tercatat rusak ringan.
“Tak hanya itu, banjir turut merusak fasilitas umum dan fasilitas sosial diantaranya 732 masjid dan mushola, 78 unit sekolah dan 72 unit fasilitas kesehatan,” terang bupati. (rdr/ant)