PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Rusma Yul Anwar memperpanjang masa pencarian 5 orang yang hilang akibat bencana banjir pada 7 Maret.
Seharusnya pencarian berakhir pada Kamis, 14 Maret, namun diperpanjang selama tiga hari hingga tanggal 17 Maret. Kebijakan itu sebagai bentuk penghormatan pemerintah kabupaten pada keluarga mereka yang kini masih dinyatakan hilang.
“Sekaligus bentuk kehadiran pemerintah saat masyarakat membutuhkan. Kami upayakan semaksimal mungkin,” ujar bupati di Painan, Jumat 15 Maret.
Bupati Pesisir Selatan melalui media center tanggap darurat bencana menyampaikan perpanjangan masa pencarian itu setelah berkoordinasi dengan Kepala BASARNAS Kota Padang.
Sementara progres penanganan dampak bencana sejak dtetapkannya masa tanggap darurat selama 14 hari mulai 8 Maret berjalan sesuai target, bahkan terkesan lebih cepat dari yang diharapkan.
Sebagian besar ruas jalan yang sebelumnya tidak bisa dilewati kini mulai normal kembali. Dinas PUPR kini berjibaku melawan sedimen lumpur akibat banjir yang menutupi badan jalan.
Begitu juga dengan kebutuhan air bersih. Pemerintah kabupaten bersama PDAM Tirta Langkisau melayani keperluan air masyarakat dengan mobil tanki yang berkeliling ke seluruh pemukiman.
“Alhamdulillah, kita dapat dukungan armada tanki dari Semen Padang dan berbagai pihak lainnya,” tutur bupati.
Selain itu dapur umum di 13 kecamatan juga terus beroperasi melayani kebutuhan bahan makanan masyarakat. Di Pesisir Selatan kini terdapat 25 dapur umum.
Sebanyak 13 dapur umum milik kecamatan, satu dari Dinas Sosial, satu dari pemerintah provinsi dan sisanya didirikan secara swadaya atau kelompok masyarakat relawan peduli bencana.
Dapur umum di Kecamatan Sutera pada Rabu, 13 Maret telah mendistribusikan 1.500 bungkus nasi untuk masyarakat di Kampung Batu Balah dan Kampung Langgai. Kedua kampung itu terdampak cukup parah.
Selama bulan puasa dapur umum hanya mendistribusikan makanan pada saat berbuka puasa dan sahur. Bahkan bupati pada Rabu, 13 Maret menyempatkan buka puasa bersama warga korban bencana.