Pascabencana, masyarakat dan petugas dari BPBD, TNI, dan Polri bahu-membahu untuk membersihkan tumpukan material yang masuk ke rumah-rumah warga. Selain itu, BPBD juga masih mendata kerusakan yang terjadi, termasuk potensi kerugian di sektor pertanian akibat banjir ini.
“Proses pendataan kerugian, termasuk kerusakan infrastruktur dan luasan areal pertanian yang berpotensi gagal panen, masih berlangsung,” lanjut Ilham.
Selain Pesisir Selatan, curah hujan tinggi juga melanda Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. BPBD dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat telah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi.
“Curah hujan yang tinggi dikhawatirkan dapat meningkatkan debit air di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi, yang berpotensi menyebabkan banjir lahar dingin, seperti yang terjadi pada Mei 2024 lalu yang mengakibatkan 67 korban jiwa,” kata Ilham.
BPBD dan BMKG mengingatkan warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana alam lebih lanjut. (rdr/ant)
Komentar