“Padahal sebelumnya telah berhasil kami padamkan. Ini bisa jadi pengaruh cuaca yang panas. Sementara kebakaran terjadi pada lahan gambut,” terangnya.
Karena itu dirinya mengimbau pada masyarakat yang hendak membuka lahan perkebunan agar tidak depan cara membakarnya, namun tebang sesuai ketentuan.
Kebakaran lahan tidak hanya merusak lingkungan, namun turut berdampak pada perkebunan masyarakat lainnya yang sudah ditanami, karena kadang ada yang ikut pula terbakar.
Apalagi hutan atau kawasan gambut merupakan salah satu penyerap karbon terbesar. Penyusutan lahan gambut tentu akan semakin cepat meningkatkan suhu bumi.
“Nah, sekarang sudah ada mekanisme yang jelas soal perdagangan karbon. Jika lahan gambut terjaga, tentu akan menghasilkan pendapatan,” jelasnya. (rdr/ant)