Pemko Sawahluto akan Kembangkan Pemanfaatan Sampah Organik jadi Bahan Bakar EBT

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta sedang berdialog dengan personel pengelolaan sampah daur ulang Sentul City Recyle Center di Kabupaten Bogor, Sabtu. (Antarasumbar/HO-DPK2LH Sawahlunto)

SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Pemko Sawahlunto, Sumatera Barat, melakukan studi tiru ke Sentul City Recyle Center di Kabupaten Bogor untuk menyiapkan bentuk pengelolaan daur ulang sampah dalam upaya mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Kepala Dinas Perumahan Kebersihan Pemukiman Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPKP2LH) Kota Sawahlunto Adrius Putra, dihubungi dari Sawahlunto, Minggu (30/1/2022) mengatakan kunjungan studi tiru tersebut dipimpin langsung Wali Kota Sawahlunto Deri Asta. “Dalam kunjungan itu kami juga mempelajari pemanfaatan sampah organik menjadi bahan bakar Energi Baru Terbarukan (EBT) dan pemilahan sampah terpadu, potensi itu ada untuk kita kembangkan juga di Sawahlunto,” kata dia.

Ia menyebut Dinasnya tengah diminta oleh Wali Kota Sawahlunto untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan pengurangan sampah dari sumber dengan metode berbasis masyarakat antara lain dengan bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R). “Untuk bank sampah ini, sekarang sedang kita intensifkan juga melalui kerja sama dengan sejumlah BUMN. Seperti dengan Tabungan Emas Pegadaian dan Program Ayo Menabung di bank sampah dengan tabungan BNI,” kata dia. Selain dengan BUMN, ia menyebut bank sampah juga dibentuk di sekolah dan pasar.

Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan secara kebijakan penanganan sampah di Sawahlunto didasari oleh Peraturan Wali Kota (Perwako) yaitu Perwako Sawahlunto Nomor 40 Tahun 2018 tentang jakstrada pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, kemudian Perwako Sawahlunto Nomor 86 Tahun 2019 tentang pengendalian penggunaan plastik.

“Sengaja kita datang belajar ke Sentul City Recyle Center ini untuk memperoleh ilmu, tips dan trik untuk keberhasilan dalam menangani sampah terutama proses daur ulangnya. Sekaligus dengan belajar ini kita ingin pengelolaan sampah di Sawahlunto itu bisa dibantu oleh APBN melalui DAK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” kata dia.

Wali Kota menyebut dengan status sebagai kota wisata maka penting sekali bagi Kota Sawahlunto agar memiliki sistem pengelolaan sampah yang sesuai standar dan terpadu sehingga menciptakan kebersihan dan kenyamanan bagi wisatawan.

Ketua Umum Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI) Wildayanti menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan komitmen belajar yang ditunjukkan Wali Kota Deri Asta dan jajaran Pemkot Sawahlunto itu.

“Kami perhatikan itu tidak banyak kepala daerah yang begitu perhatian dan punya komitmen pada penanganan sampah seperti Wali Kota Sawahlunto ini. Kami senang pak Wali Kota dan rombongan mau belajar ke sini, sehingga kami terbuka dan memberikan banyak pengalaman mengelola sampah ini,” katanya.

Turut mendampingi Wali Kota Sawahlunto Deri Asta dan Kepala DPKP2LH Adrius Putra dalam kunjungan studi tiru itu adalah Kepala Bidang Lingkungan Hidup DPKP2LH Heantomas dan Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup Andri Maha Putra. (ant)

Exit mobile version