Dorong Pencegahan Kekerasan Perempuan-Anak, Pemkab Solok Selatan Lakukan Ini

Penjabat sementara Bupati Solok Selatan Adib Alfikri didampingi Staf Ahli dan Asisten foto bersama dengan Penjabat sementara Ketua TP PKK Mira Adib Alfikri serta pemateri Bimtek manajemen kasus THD perempuan dan anak. (Antara)

PADANGARO, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan mendorong digalakkannya pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak sejak dari lingkungan paling kecil hingga ke masyarakat.

“Penguatan lembaga perlindungan hingga kolaborasi dengan seluruh stakeholder juga menjadi upaya penting dalam memberikan kepastikan perlindungan pada perempuan dan anak,” kata Penjabat sementara Bupati Solok Selatan Adib Alfikri saat Bimbingan Teknis Manajemen Kasus Terhadap Perempuan dan Anak, di Hotel Pesona Alam Sangir, Kamis.

Selain itu katanya, juga perlu pembinaan dan edukasi terhadap orangtua serta upaya pencegahan kekerasan yang dilakukan melalui program pendidikan formal dan pendidikan karakter di sekolah.

Selanjutnya perlu memperkuat sistem dan lembaga perlindungan terhadap anak dan perempuan serta payung hukum yang kuat dalam penjaminan hak anak dan perempuan.

“Perlu kolaborasi dengan stakeholder terkait, dalam hal penerapan sanksi yang lebih tegas bagi para pelaku kekerasan,” katanya.

Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan dan anak ini menjadi hal penting dalam perkembangan anak, sebab berdasarkan penelitian anak yang menjadi korban kekerasan ataupun sering melihat kekerasan dalam keluarga, cenderung akan melakukan kekerasan kepada orang lain ketika dewasa.

Untuk itu penting untuk menciptakan keluarga yang berkualitas melalui intervensi berbagai program pemerintah mulai dari edukasi mengenai manajemen pola asuh dan menjaga keharmonisan lingkungan keluarga yang akan menentukan pembentukan karakter anak.

Penjabat sementara Ketua TP-PKK Solok Selatan Mira Adib Alfikri menyampaikan dibutuhkan pola pengasuhan yang tepat dari orang tua untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal sehingga diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan tentang perkembangan anak.

Lebih daripada itu, seorang ibu memiliki peran penting dalam pengasuhan anak usia dini karena perannya sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak.

“Saya ingin meyakinkan kita semua bahwa jika perempuan lebih maju, lebih besar perannya di planet ini maka dunia akan lebih sejahtera. Kita harus memahami bahwa menyelamatkan satu perempuan Indonesia berarti menyelamatkan bangsa Indonesia,” katanya.

Menurut data, tercatat saat ini di Solok Selatan terdapat 12 kasus kekerasan perempuan dan anak sepanjang tahun 2024 dan jumlah tersebut hanya kasus yang dilaporkan kepada pihak berwajib.

Kepala Dinas Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Solok Selatan Erawati menyebut bahwa jumlah tersebut masih kecil lantaran masih banyak kasus yang tidak dilaporkan.

“Itu hanya kasus yang terlapor saja, banyak yang tidak melaporkan karena menganggap masalah tersebut tabu atau aib padahal ini adalah masalah serius yang harus ditangani,” tegasnya.

Pemerintah katanya, telah membuka sarana pelaporan terkait dengan kekerasan pada perempuan dan anak. Pun pemerintah juga memiliki program hingga dukungan pendanaan untuk penanganan kasus serupa ini.

Korban atau orang yang mengetahui adanya kasus kekerasan pada perempuan dan anak, bisa melaporkannya melalui link https://kekerasan.kemenpppa.go.id/. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version