Dari total 172 sekolah negeri (TK, SD, SMP), sebanyak 42 diantaranya atau hampir seperempatnya berada di wilayah blank spot dan sulit sinyal.
Termasuk sebanyak 8 kantor desa/nagari atau 20% dari total 39 nagari masih berada di area blank spot atau sulit sinyal. “Dan ini tentu akan menghambat digitalisasi yang sedang kami bangun dan peningkatan layanan kepada masyarakat melalui digitalisasi layanan,” katanya.
Kecamatan Sangir Batang Hari, katanya merupakan kecamatan dengan titik blank spot terbanyak, yakni 16 titik yang tersebar di 5 nagari/desa.
Dengan luas wilayah mencapai 632 kilometer persegi dan jumlah penduduk 16 ribu lebih, di kecamatan ini hanya tersedia 5 menara telekomunikasi dengan kontur daerah berbukit-bukit.
Jumlah menara, katanya ini hanya mampu memberikan akses komunikasi kepada 57,9 persen penduduk, sedangkan 42,1 persen nya masih blank spot.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengajukan 34 usulan untuk pengadaan V-SAT di Solok Selatan, serta 16 usulan untuk pembangunan BTS, yang segala persyaratan sudah dilengkapi, dan sudah disetujui melalui aplikasi PASTI BAKTI. “Namun belum direalisasikan,” katanya. (rdr/ant)