Maka dari itu, Ramadhani menginstruksikan dinas PUPR dan Perkim untuk melakukan pendataan terhadap drainase dan diklasifikasikan sesuai tingkat kelayakan.
Menurut dia dengan adanya suatu sistem drainase di perkotaan maka akan diperoleh banyak manfaat pada kawasan kota, yaitu akan semakin meningkatnya kesehatan, kenyamanan dan keasrian.
Dengan tidak adanya genangan air, maka kualitas hidup penduduk di wilayah bersangkutan akan menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketentraman seluruh masyarakat.
“Tapi untuk saat ini, dinas terkait harus selalu berkonsultasi, untuk membuat perencanaan pembangunan gorong-gorong dan drainase di Kota Solok, agar saluran pembuangan air bisa memadai, dan meminimalisir tingkat resiko banjir,” katanya.
Selain itu, Kepala Bidang Peningkatan Prasarana dan Sarana Utilitas Umum ( PSU ), Disperkim Kota Solok Tun Sri Adam mengatakan sepanjang 2023 ada 14 pembangunan drainase yang tersebar pada 13 kelurahan di Kecamatan Tanjung Harapan dan Kecamatan Lubuk Sikarah.
Ia menjelaskan pada tahun 2024 ini juga telah dilakukan perbaikan dan pembangunan drainase, karena sesuai dengan arahan wali kota tentang pengurangan risiko banjir dan penanganan kawasan kumuh yang menjadi perhatian pemerintah Kota Solok dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan. (rdr/ant)