“Semoga apa yang menjadi target dari kerja dapat tercapai semuanya. Kami yakin, dengan kemampuan adik-adik enumerator bisa melakukan pendekatan kepada masyarakat sehingga bisa mendapatkan data yang dibutuhkan,” katanya.
Selain itu, kata dia, selama ini kegiatan SKI dikenal publik dengan nama riset kesehatan dasar (riskesdas) yang digelar oleh pemerintah secara berkala pada tahun 2007, 2013, dan 2018.
Ia menambahkan SKI tahun 2023 ini merupakan survei komunitas sebagai kelanjutan Riset Kesehatan Dasar yang terakhir dilaksanakan tahun 2018.
Survei ini dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat sebagai bahan penyusunan kebijakan dan evaluasi capaian pelaksanaan program kesehatan selama lima tahun.
Adapun indikator yang diukur dalam survei ini, antara lain, terkait layanan kesehatan yang meliputi akses layanan, pengobatan, dan layanan kesehatan tradisional, perilaku kesehatan meliputi perilaku merokok, aktivitas fisik, konsumsi makanan, dan pencegahan infeksi, serta indikator kesehatan lingkungan, seperti penyediaan air bersih, jamban, serta pembuangan sampah dan limbah.
Sebelumnya, Wawako Solok juga telah mengikuti Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tingkat Provinsi, Selasa (5/9/2023).
Dalam Rakornis di ruang rapat Bappeda Kota Solok itu turut diikuti oleh para enumerator SKI yang telah bekerja sejak dua bulan terakhir. Selain itu, juga hadir Kadinkes Elvy Rosanti dan Kadispenduk dan KB, Ardinal. (rdr/ant)