Dia mengatakan, dari sebanyak 39 homestay yang tergabung dalam Asosiasi Homestay Tanahdatar, rata-rata dihuni 15 hingga 20 orang per malamnya dengan lama tinggal dua hingga tiga hari.
Mayoritas pengunjung yang bermalam di homestay berasal dari provinsi tetangga seperti Provinsi Jambi, Riau, bahkan dari Kota Jakarta
Diperkirakan selama liburan tersebut, ada ribuan orang yang menginap di homestay yang tersebar di seluruh Tanahdatar.
Kemudian dari ribuan orang yang menginap di homestay tersebut kata dia, telah ikut menggerakkan ekonomi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat setempat.
“Ada ribuan orang yang menginap di Homestay selama libur lebaran. Artinya dengan banyaknya yang menginap telah menggerakkan ekonomi masyarakat dan juga pelaku UMKM di sekitarnya,” kata dia.
Kedepannya dia dan pelaku homestay akan selalu berbenah dalam meningkatkan pelayanan sehingga setiap tamu yang datang merasa nyaman dan aman selama di Tanahdatar. (rdr/ant)