BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Bupati Tanah Datar, Sumatera Barat Eka Putra menyambut kedatangan Suhaidi Jamaan atau Chef Adi beserta keluarga di kediaman bupati Gedung Indo Jolito setelah gagal melaju ke grand final Master Chef Indonesia season 8.
Bupati Eka Putra di Batusangkar Selasa, mengatakan walaupun terhenti di tiga besar program Master Chef Indonesia (MCI) season 8 Chef Adi tetap membanggakan baik bagi pribadi maupun daerah Tanah Datar.
“Kami bangga dan sangat bahagia atas pencapaian Chef Adi, walaupun tidak menjadi juara tapi tidak mengurangi apresiasi kita, beliau membawa nama Tanah Datar semakin dikenal dan menjadi perbincangan di tingkat nasional,” katanya.
Ia berharap untuk kedepannya langkah Chef Adi semakin sukses dan jangan pernah berpuas diri dengan apa yang diraih dan tetap jadi pribadi yang rendah hati. “Kita semua mendoakan yang terbaik untuk Chef Adi untuk tetap semangat dan jangan berpuas diri dan tetap rendah hati, serta jangan pernah sombong,” katanya.
Sementara Chef Adi mengatakan ia merasa senang bisa diundang Bupati Tanah Datar ke kediaman bupati di gedung Indo Jolito Batusangkar. Ia berharap kedepannya juga akan lahir chef-chef baru di Kabupaten Tanah Datar yang bisa menggali makanan atau kuliner khas daerah.
“Saya punya cita-cita Pariangan tidak hanya dikenal sebagai desa terindah dunia tetapi juga dikenal punya kuliner yang diminati,” katanya.
Meski gagal melaju ke grand final Master Chef Indonesia season 8 ia tetap berpuas diri dan bangga bisa mengukir sejarah peserta pertama yang bisa enam kali secara berturut-turut menang dalam tantangan juri.
“Alhamdulillah saya puas dengan capaian ini tidak menyangka bisa melangkah cukup jauh di Master Chef Indonesia. Tidak masuk grand final adalah sebuah takdir, namun ada catatan yang membanggakan pertama kali dalam sejarah Master Chef Indonesia ada yang bisa 6 kali secara berturut-turut menang dalam tantangan juri,” katanya.
Ia mengatakan membawa nama Pariangan Tanah Datar ke tingkat nasional adalah suatu bentuk kecintaannya ke kampung halamannya.
“Saya balik ke Guguak Nagari Pariangan setelah merantau di Malaysia karena cinta kampung halaman. Saat tampil di Master Chef Indonesia juga membawa nama Tanah Datar dan sempat pakai baju yang ada logo Tanah Datar, meski awalnya dilarang tetapi saya tetap bersikukuh,” katanya. (ant)