“Melihat popularitas dan elektabilitas, Eka Putra paling tinggi. Dan jika setahun jelang Pilkada seorang incumbent elektabilitasnya di atas 60 persen, dalam sejarah Pilkada di Indonesia, belum pernah ada yang kalah. Dan saya memprediksi Eka Putra akan melenggang memimpin Tanahdatar dua periode,” papar Indrayadi.
Di sisi lain, pada survey tersebut juga muncul beberapa nama yang dianggap berpotensi menjadi Wakil Bupati mendampingi Eka Putra seandainya tak berpasangan lagi dengan Richi Aprian.
Di antaranya, Betty Shadiq Pasadigoe, Anton Yondra, Roni Mulyadi Dt Bungsu, Allex Saputra, dan Irvan Amran.
Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi menyebutkan, pihaknya melakukan pengumpulan data pada 16 – 22 Februari dengan wilayah survei seluruh wilayah Kabupaten Tanahdatar.
“Metode Survei yang kita lakukan dengan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden 1.200 responden dengan Margin of Error ± 3 persen. Tingkat kepercayaan hingga 95 persen,” terangnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan sebutnya, adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner, dengan populasi survei ini adalah masyarakat Tanahdatar.
Pewawancara lapangan minimal mahasiswa S1 atau sederajat. Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui berbagai riset dan data BPS serta DPT pemilu 2019.
Wawancara yang dilakukan oleh surveyor dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 30 persen dari total data responden yang masuk, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan.
Berdasarkan data responden yang diambil, responden laki-laki sebanyak 49,3 persen dan perempuan 50,7 persen. Dengan usia respondem 17-25 tahun sebanyak 7 persen, usia 26-35 tahub sebanyak 14 persen, usia 36-45 tahun sebanyak 25 persen. Dan usia 46-55 tahun sebanyak 24 persen, kemudian usia 56-65 tahun sebanyak 18 persen, dan 65 tahun keatas sebanyak 12 persen. (rel/rdr/007)