Minta Pusat Carikan Solusi Kecelakaan di Panyalaian, Bupati Tanahdatar Beri Alternatif Ini

Kami Pemerintah Kabupaten Tanahdatar meminta melalui pemerintah provinsi agar mencarikan solusi

Bupati Tanahdatar Eka Putra (ANTARA/Etri Saputra)

BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Tanahdatar, meminta pemerintah pusat untuk mencarikan alternatif terkait dengan seringnya terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa di jalan nasional penghubung Bukittinggi dengan Kota Padang tepatnya di Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto.

“Kami Pemerintah Kabupaten Tanahdatar meminta melalui pemerintah provinsi agar mencarikan solusi agar kedepannya tidak ada lagi korban jiwa di turunan panjang di Nagari Panyalaian,” kata Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Senin.

Bupati mengatakan, seringnya terjadi kecelakaan di jalan nasional Nagari Panyalaian tersebut membuat masyarakat sekitar lokasi kejadian trauma.

Salah satu penyebab utama kecelakaan di jalur itu adalah rem blog atau tidak berfungsinya rem karena tonase kendaraan yang terlalu berlebihan.

Untuk meminimalisir kecelakaan, Ia meminta Dinas Perhubungan setempat berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi untuk menghidupkan kembali timbangan bagi kendaraan angkutan barang.

“Dari laporan masyarakat X Koto ke kami, warga yang tinggal di pinggir jalan itu sudah trauma. Jadi kami meminta untuk bersama-sama mencarikan solusi agar kedepannya tidak ada korban jiwa lagi,” kata dia.

Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat Koto Baru, Bernes Dt Pisang, menyampaikan peristiwa demi peristiwa di Nagari Panyalaian sudah sangat banyak makan korban, baik harta, nyawa, maupun kendaraan sehingga membuat masyarakat di wilayah kejadian itu sudah trauma.

Ia memohon pemerintah daerah maupun pusat bagaimana untuk upaya penyelesaian di jalur itu tidak adalagi kecelakaan.

“Mudah-mudahan kerjasama, musyawarah, mufakat bersama bisa menuntaskan kecelakaan ini,” kata dia.

Di menjelaskan, kelebihan muatan menjadi penyebab kecelakaan sehingga mengakibatkan rem kendaraan tidak berfungsi dan blong hingga makan korban.

Salah satu alternatif yang diusulkan masyarakat setempat adalah menghidupkan kembali jalan lama yang tertunda pengerjaannya.

Yaitunya jalan manunggal di belakang Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas, dan jalan tembok bulek diantara Paninjauan, Panyalaian ke Koto Baru yang pengerjaan dihentikan.

“Jalan itu proyek pemerintah provinsi, jalannya sudah ada, saya sebagai utusan masyarakat sudah menyampaikan ke Bupati, bagaimana ini nanti menjadi perhatian Provinsi Sumatera Barat maupun pusat,” jelasnya. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version