Heboh Kasus Murid SD Pesta Seks di Lintau Buo, Bupati Tanah Datar: Itu Sudah Lama

Eka Putra angkat bicara terkait pemaparan yang disampaikan Elly tersebut.

Bupati Tanahdatar Eka Putra (Antara/Etri Saputra).

BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Warganet digegerkan dengan pengakuan seorang perempuan yang disebut-sebut bernama Elly Risman menyebut ada pesta seks yang terjadi di Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Informasi itu tersiar dalam akun media sosial (medsos) TikTok dengan nama pengguna @alif_itha21.

Postingan itu telah dilihat sebanyak 1,2 juta kali, 66 ribu kali disukai, 2.944 komentar, 7.452 difavoritkan dan 6.533 kali dibagikan warganet.

“Kapolsek sebut belasan murid SD di Lintau Buo terlibat pesta seks, pesta seks. Bocah lima tahun sekarang dicabuli oleh bocah lima tahun juga,” ucap Elly dalam potongan video yang dinukil Radarsumbar.com, Rabu (19/7/2023) sore.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Tanah Datar, Eka Putra angkat bicara terkait pemaparan yang disampaikan Elly tersebut.

“Setelah saya cek, ini berita sudah lama sekali dan menurut laporan berita ini juga tidak benar adanya,” kata Eka kepada Radarsumbar.com via pesan WhatsApp.

Eka menjelaskan, kejadian sebenarnya yang terjadi adalah murid SD yang bermain resepsi pernikahan.

“Dalam permainan itu ada yang berperan jadi ayah dan ibu dalam keluarga, dan setelah diselidiki tidak terjadi apa-apa, itu sekitar tahun 2016, sudah lama sekali,” katanya.

“Saat itu dilakukan visum kepada anak-anak tersebut dan tidak ditemukan tanda-tanda anak berhubungan badan, itu laporan Wali Nagari (setempat) kepada saya,” sambungnya.

Meski demikian, katanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar telah melakukan berbagai upaya pencegahan agar generasi muda tidak terjerumus ke pengaruh buruk pergaulan dan lingkungan.

“Kami membuat program 1 rumah 1 hafiz-hafizah untuk membentengi jiwa generasi di Tanah Datar, menjadikan generasi yang berakhlak, generasi tangguh dan taat kepada Allah SWT,” ucap politisi Partai Demokrat itu.

Saat ini, katanya, sudah terdapat lebih kurang 15 ribu penghafal Quran, minimal satu juz.

“Itu yang sudah kami lakukan di Tanah Datar saat ini demi melindungi generasi muda dan anak-anak kami,” imbuhnya.

Dinukil dari laman Harian Singgalang, pada tahun 2016 lalu, polisi mengungkap kasus asusila di Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Peristiwa yang membuat buncah itu diduga diduga dilakukan oleh anak berusia 7 hingga 12 tahun dengan melibatkan empat anak perempuan 10 laki-laki.

Kapolsek Lintau Buo saat itu, AKP Yonef Aeria mengatakan, pihaknya menyarankan anak-anak tersebut dilakukan pembinaan khusus dan pengecekan medis.

“Perbuatan tak wajar itu terungkap dari kecurigaan warga, termasuk guru mengaji dan sekolah anak-anak tersebut. Saat diminta keterangan, mereka mengakui perbuatan mesum yang mereka lakukan,” kata Yonef saat itu.

Sementara itu, Radarsumbar.com sudah mencoba menghubungi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tanah Datar, AKBP Derry Indra dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Rony Mulyadi Datuak Bungsu.

Namun, hingga berita ini dirampungkan, pesan singkat yang ditujukan kepada dua orang tersebut tak kunjung direspons. (rdr)

Exit mobile version