BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Kabupaten Tanahdatar, Aresno Dt. Andomo tidak memperbolehkan adanya unsur perjudian pada pelaksanaan alek anak nagari Pacu Jawi yang dilaksanakan didaerahnya.
Karena penyelenggaraan pacu jawi telah lama sekali ada di Tanahdatar dan sudah dilakukan secara turun-menurun hingga saat ini.
“Namun seiring berjalannya waktu, alek anak nagari terus dikembangkan dan tidak ada unsur perjudian di sini, karena ninik mamak sangat mengecam perbuatan itu,” kata Aresno Dt. Andomo di Batusangkar Minggu.
Dia menerangkan, pacu jawi sendiri merupakan aktraksi yang kerap ditampilkan anak nagari usai musim panen padi.
Event tersebut terlaksana atas kekompakan antar lembaga unsur di nagari yang digerakkan oleh anak nagari dalam rangka melestarikan tradisi budaya.
Di Kabupaten Tanahdatar sendiri ada empat kecamatan yang rutin melaksanakan event tersebut, Kecamatan Pariangan, Lima Kaum, Rambatan, dan Sungai Tarab.
Setiap pengunjung yang hadir juga diwajibkan memakai pakaian yang sopan, karena pacu jawi selain tradisi dari leluhur dalam ajang penyaluran hobi, namun juga sebagai ajang silaturahmi atar sesama masyarakat.
“Oleh karena itu, saya mengajak mari pertahankan dan jaga tradisi yang telah ada sejak dahulunya, sebagai wadah terjalinnya tali silaturahmi antar sesama masyarakat,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Tanahdatar Eka Putra mengapresiasi alek anak nagari pacu jawi yang dilaksanakan disetiap pekannya di Tanah Datar sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di daerah setempat.
“Saya sangat mengapresiasi sekali Alek anak nagari pacu jawi ini yang telah membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Tanah Datar,” kata dia. (rdr/ant)