BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 143 bakal calon (balon) wali nagari (Kepala Desa) dari 19 nagari di Kabupaten Tanahdatar, Sumatera Barat mengikuti seleksi Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) secara serentak tahun 2023 di kabupaten itu pada Senin (14/8/2023).
Ketua panitia seleksi yang juga Sekretaris Daerah Tanahdatar Iqbal Ramadi Payana di Batusangkar Senin, mengatakan seleksi tersebut dilakukan karena nagari atau desa yang bersangkutan memiliki bakal calon lebih dari lima orang.
“Dari 54 nagari yang mengikuti pemilihan wali nagari secara serentak di Tanahdatar, 19 nagari memiliki bakal calon lebih dari lima orang, dan nagari yang melebihi bakal calon akan kita lakukan seleksi,” kata dia.
Dia mengatakan, untuk seleksi tambahan bagi bakal calon nagari tersebut dilakukan selama tiga hari ke depan dengan metode seleksi dilakukan dengan cara tertulis dan wawancara.
Selain metode secara tertulis dan wawancara juga dilakukan pertimbangan lainnya seperti pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan, tingkat pendidikan, berorganisasi di kelembagaan masyarakat, dan lainnya.
“Untuk itu kepada peserta ujian agar mengikuti dengan baik, dan hasilnya dari ujian nantinya akan diserahkan oleh panitia seleksi bakal calon wali nagari kabupaten ke panitia di nagari,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Tanahdatar Eka Putra, mengatakan penilaian selesai bakal calon Wali Nagari di Kabupaten Tanahdatar dilakukan oleh tim khusus yang bekerja secara independen, setiap peserta ujian dilarang membawa smartphone atau telepon pintar.
Proses penyeleksian, Pemkab Tanahdatar melibatkan berbagai unsur, terdiri dari praktisi, akademisi, birokrat, Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAM) Bundo Kandung, dan juga pemerintahan.
“Kami percaya para bakal calon wali nagari yang mengikuti seleksi adalah orang terbaik yang akan melakukan pengabdian di nagari masing-masing. Namun, yang namanya seleksi nantinya pasti akan ada yang kalah, percayalah pemilihan ini dilakukan secara independen dan jangan merasa ada yang terzalimi,” kata Bupati.
Bupati berpesan, kepada bakal calon wali nagari terpilih agar menjalani proses kampanye dengan badunsanak dan hindari kampanye yang merugikan orang lain.
“Jangan lakukan kampanye hitam, jangan memfitnah apalagi politik uang, ingat bahwa kita semuanya adalah bersaudara,” pesan Bupati. (rdr/ant)