BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Ekasakti (Unes) Padang memberikan pendidikan atau edukasi politik bagi pemilih pemula di Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).
Ketua Kelompok KKN Unes Nagari Sabu, Adib Alfiandri mengatakan, program edukasi politik bagi pemilih pemula ini merupakan program utama dan pengabdian masyarakat khususnya bagi remaja yang akan jadi pemilih pemula pada Pemilu 2024 mendatang.
Di Nagari tersebut terdapat 2.070 warga yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu tahun 2024, 70 orang di antaranya merupakan pemilih pemula.
Selama KKN di Nagari Sabu ini, kata Adib, pihaknya membuat tiga kategori program.
Program utama, program individu dan program tambahan. Program utama merupakan edukasi pencegahan stunting di dua jorong, pendidikan politik pemilih pemula.
Program individu terdapat 14 bentuk kegiatan, sesuai jumlah kami 14 orang. Kemudian program tambahan, yakni keterlibatan mahasiswa di Nagari Sabu dari berbagai agenda yang diangkatkan selama sebulan ini, di antaranya peringatan 17 Agustus.
“Khusus untuk program pendidikan politik pemilih pemula ini kami mengundang Bapak Musfi Yendra, dosen ilmu politik (Unes) sebagai narasumber. Kebetulan beliau juga dosen pembimbing lapangan kami selama KKN ini,” katanya via keterangan tertulis yang diterima Radarsumbar.com, Selasa (29/8/2023) pagi.
Adib mengatakan, program edukasi politik bagi pemilih pemula di Nagari Sabu ini tidak hanya diikuti oleh para remaja dan mahasiswa, tapi juga kepala jorong dan panitia KPPS untuk Pemilu 2024 di nagari tersebut.
Narasumber kegiatan, Musfi Yendra mengatakan, edukasi politik bagi pemilih pemula ini berkaitan dengan pengenalan tentang partai politik, pentingnya pemilu dan teknis cara warga negara menggunakan hak suara pada Pemilu tahun 2024 mendatang.
“Pemilih pemula adalah anak-anak kita berusia antara 17-21 tahun, yang akan pertama kali mengikuti Pemilu sebagai pemilih tahun 2024 mendatang. Mereka sangat perlu diberikan edukasi tentang apa itu partai politik, pentingnya mengikuti Pemilu dan bagaimana cara atau teknis nanti menggunakan hak suara,” katanya.
Menurut Musfi, pendidikan politik penting diberikan kepada anak-anak sejak dini karena begitu mudah bagi mereka untuk mendapatkan informasi melalui sosial media tentang isu-isu politik, kampanye caleg, wacana capres atau iklan partai politik.
“Saya tanya kepada anak-anak, jika disebut kata politik apa yang anda pikirkan? Ada yang menjawab korupsi, politik uang, mencoblos, menipu rakyat. Saya kaget juga ternyata anak-anak kita mulai melek dengan politik. Tapi harus ada edukasi yang benar dengan pendampingan, agar politik tidak dianggap sesuatu yang negatif bagi generasi muda,” kata putra Tanah Datar ini.
Saat ini, katanya, tahapan Pemilu 2024 sudah mulai berjalan dan kian dekat. Dari total 204.807.222 pemilih Pemilu tahun depan, 33,6 persen merupakan pemilih milenial berdasarkan data KPU RI.
“Menurut saya jika ingin demokrasi kita berkualitas ke depannya, edukasi politik bagi milenial ini harus ditingkatkan baik oleh penyelenggara Pemilu, partai politik maupun perguruan tinggi,” katanya.
Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Nagari Sabu, Mustapa Kamal mengapresiasi program pengabdian masyarakat dalam pelaksanaan KKN Universitas yang dilakukan oleh mahasiswa di nagari Sabu.
“Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN Unes selama satu bulan menjadi warga kami di Sabu ini. Begitu banyak kegiatan dan program yang diangkat mahasiswa, kami sangat terbantu. Apalagi dengan adanya edukasi politik bagi pemilih pemula ini, bisa memberikan pencerahan bagi anak-anak kami yang akan pertama kali mengikuti Pemilu tahun depan,” imbuhnya. (rdr)