BATUSANGKAR, RADARSUMBAR.COM – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyebut Sumatera Barat (Sumbar) sebagai provinsi dengan tingkat animo masyarakat yang cukup tinggi dalam melaksanakan ibadah haji.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota BPKH, Harry Alexander usai pelaksanaan kegiatan BPKH Hajj Run and Fun Walk di Taman Wisata Tanjung Mutiara, Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar.
“Sumbar merupakan salah satu provinsi yang animo masyarakatnya menunaikan ibadah haji cukup tinggi, ada sekitar 1.000 jemaah haji berangkat dari Sumbar setiap tahunnya,” kata Harry kepada awak media media, Sabtu (28/10/2023) siang.
Ia mengatakan, animo masyarakat Sumbar yang cukup tinggi itu diapresiasi dengan hadir pada perayaan satu abad Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.
“Kami menjadikan momen bahwa ‘Young Muslimah, Srong Muslimah’ bisa membangun planning (rencana) agar bisa membeli masa depannya termasuk bisa berangkat haji dari sejak muda,” katanya.
Selain itu, Harry juga memuji banyak masyarakat luar Sumbar yang datang dan belajar ke daerah tersebut, termasuk ke Perguruan Diniyyah Puteri.
“Yang belajar datang tidak hanya dari sini saja bahkan dari luar negeri, ini juga bisa menjadi promosi keseluruhan tempat bahwa haji adalah bagian penting dari kehidupan seorang anak muda,” katanya.
Sosialisasi tersebut, katanya, penting dilakukan karena tahun 2023 merupakan tahun yang berat bagi jamaah haji.
Pasalnya, lebih dari 830 jemaah haji meninggal dunia dan mayoritas adalah lanjut usia (lansia).
“Sementara tahun ini 61 ribu lebih jamaah haji lansia berusia di atas 65 tahun, sehingga pendaftaran haji harus lebih cepat diajak untuk melakukan finansial planning merencanakan haji sejak muda. Apalagi kalau bisa haji muda bersama keluarga,” katanya.
Harry Alexander mengatakan, saat ini terdapat sekitar 17 juta calon jamaah haji potensial di Indonesia dengan kondisi finansial mumpuni dan kesehatan bagus.
“Kami berharap 17 juta orang ini bisa mendaftar haji selagi masih muda, dan kami harapkan ke depannya, Kerajaan Arab Saudi menggandakan kuota untuk Indonesia bisa mencapai satu juta orang,” katanya.
Sementara itu, data jamaah haji yang sedang menunggu mencapai 5,3 juta orang.
“Jumlah tersebut cukup besar, namin tidak sebesar warga Indonesia yang beragam Islam yang berjumlah 230 juta orang,” tuturnya. (rdr)