Le Xuan Chiew, Research Analyst di Canalyst mengatakan, iPhone 13 memiliki awal yang kuat. “Pre-order yang tinggi, dan tidak seperti tahun lalu, Apple bisa menggunakan kekuatan penuh dari toko ritelnya untuk mendorong penjualan,” kata Xuan Chiew.
Selain itu, bagi pelanggan dengan iPhone berusia dua hingga tiga tahun, perangkat tersebut telah membuktikan peningkatan yang menarik, dengan kamera yang lebih baik, masa pakai baterai, hingga 5G. “Tetapi kinerja Apple jauh melampaui iPhone 13. Misalnya, dia mempertahankan momentum iPhone 12 dengan diskon besar-besaran di belakang layar,” ujar Xuan Chiew.
Dia menambahkan, Apple akan menghadapi beberapa tekanan pasokan dan telah melunakkan target produksi iPhone untuk kuartal keempat tahun 2021. “Namun Apple adalah pembangkit tenaga listrik sumber, perangkat kelas atas membuatnya kurang terekspos ketimbang banyak pesaing, dan akan mengincar tempat pertama pada kuartal berikutnya,” kata Xuan Chiew.
Menurut Principal Analyst Ben Stanton, situasi Android “kurang cerah” dengan pengiriman turun sembilan persen. Namun menurutnya, nasib setiap vendor beragam. Misalnya, Samsung kembali berjuang dengan pasokan perangkat seri Galaxy A-nya. “Xiaomi juga melihat permintaan melebihi pasokan, tetapi ini sebagian karena kinerja blockbuster pada kuartal sebelumnya, yang menghabiskan stok yang tersedia,” kata Stanton.
Stanton mengungkapkan, Oppo dan vivo mengalami rebound di Q3 setelah Covid-19 menghancurkan pasar inti di Asia Selatan pada kuartal sebelumnya. “Dan beberapa vendor besar lainnya juga melihat tanda-tanda positf, dengan Transsion dan realme meningkatkan pengiriman di tengah ekspansi global, dan Lenovo berkembang pesat di Amerika karena pesaing utama LG jatuh.” (liputan6.com)