Ada Celah di Google Chrome, Dua Miliar Lebih Penggunanya Terancam ‘Dirampok’

ilustrasi hacker

TEKNO, RADARSUMBAR.COM – Setidaknya ada 2,65 miliar pengguna Google terancam dirampok oleh para hacker. Hal ini menyusul pengumuman oleh Google mengenai adanya celah keamaan pada chrome. Pada blog resminya, Google mengatakan adanya eksploitasi ‘zero day’ ke-11 untuk Chrome pada tahun ini.

Celah tersebut berdampak pada pengguna Linux, macOS dan Windows. Zero day berarti peretas disebut sudah bisa mengeksploitasi kerentanan bahkan sebelum Google bisa meluncurkan perbaikannya. Dengan begitu ancaman ini begitu berbahaya dari masalah keamanan lainnya.

Google menambahkan pihaknya sadar eksploitasi pada kerentanan dengan kode CVE-2021-37973 ada di alam liar. Namun raksasa mesin pencarian itu juga merahasiakan detail terkait masalah tersebut. Perusahaan beralasan ini jadi cara melindungi pengguna, di saat bersamaan memberi waktu pada perusahaan melakukan upgrade, dikutip Forbes, Sabtu (11/12/2021).

Forbes mencatat zero daya yang jadi kerentanan Use After Free (UAF) lainnya jadi jalan bagi peretas untuk beberapa bulan terakhir. Tercatat ada 10 kerentanan UAF Chrome yang ditemukan pada bulan September. Kerentanan UF adalah eksploitasi memori, yakni program gagal menghapus penunjuk memori setelah dibebaskan.

Saat masalah terjadi, Google meluncurkan perbaikan kritis dan mengatakan seluruh pengguna bisa mendapatkannya secara bersamaan. Sebagai informasi, jika kamu pengguna Chrome dapat mengecek apakah terlindungi dengan menuju ke Settings > Help > About Google. Apabila yang terlihat Chrome versi 94.0.4606.61 atau lebih tinggi, berarti kamu aman.

Jika pembaruan belum tersedia maka kamu harus mengeceknya secara berkala. Apabila sudah bisa diupdate, Chrome perlu direstart untuk bisa menerapkan perbaikannya. (rdr)

Exit mobile version