Tampilan Baru Twitter Dikeluhkan Pengguna, Mulai dari Sakit Kepala dan Tegang pada Mata

"tampilan baru tidak nyaman bagi orang dengan kepekaan sensorik"

ilustrasi. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Twitter pada pekan lalu meluncurkan pembaruan desain dengan tujuan membuat situs tersebut lebih aksesibilitas bagi semua orang. Mereka memperkenalkan jenis huruf yang baru, serta meningkatkan kontras untuk membuat tombol dan elemen visual lainnya seperti gambar lebih menonjol.

Namun, mengutip Engadget, Senin (16/8/2021), beberapa keluhan mulai datang ke Twitter. Tak sedikit yang mengeluh sakit kepala atau tegang pada mata akibat perubahan itu. Media sosial itu pun menyebut bahwa mereka telah menyesuaikan tampilan barunya setelah munculnya keluhan bahwa “tampilan baru tidak nyaman bagi orang dengan kepekaan sensorik.”

Mereka mengumumkan bahwa telah menyesuaikan tingkat kontras pada tombolnya, sehingga membuatnya lebih mudah dilihat.

Keluhan pengguna Twitter
Akun aksesibilitas Twitter menyatakan telah mulai meminta respons sehari setelah pembaruan keluar. Mereka berjanji untuk mempelajari semuanya. “Kami telah mengidentifikasi masalah dengan font Chirp untuk pengguna Windows dan secara aktif mengerjakan perbaikannya,” tulis Twitter Accessibility di akun @TwitterA11y.

Mengutip Gizmodo, salah satu keluhan muncul dari pengguna autisme yang merasa bahwa dihapusnya garis pemisah dan tingginya kontras warna dan tombol, membuatnya sangat tidak nyaman. “Font-nya tampak bagus ketika saya melihat lebih dekat, tetapi untuk beberapa alasan itu membuat penglihatan saya kabur semakin lama saya menggunakan situs ini,” kata akun @MxKelsieSkye.

Akun @_psot, yang memiliki astigmatisme, bahkan mengaku tidak bisa membaca font Chirp Twitter dan bingung saat ponselnya memperbarui aplikasi media sosial itu dengan desain baru.

Cara terbaik agar situs lebih mudah diakses
Alex Haagaard dari Disabled List mengatakan bahwa desain baru Twitter menunjukkan bahwa aksesibilitas bukanlah soal satu ukuran untuk semuanya. Haagaard mengatakan bahwa mengizinkan pengguna untuk mengubah kontras dan font sesuai kebutuhannya, adalah cara terbaik untuk membuat sebuah situs lebih mudah diakses.

Twitter mungkin akan melakukan lebih banyak perbaikan dan pembaruan aksesibilitas di masa mendatang. Kepada TechCrunch, mereka menyebut bahwa “respon dikumpulkan dari penyandang disabilitas selama proses, sejak awal.”

Namun Twitter menambahkan, “orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda dan (itu) akan terus melacak respon dan menyempurnakan pengalaman.” “Kami menyadari kami bisa mendapatkan lebih banyak umpan balik di masa depan dan kami akan bekerja untuk melakukan itu,” tulis Twitter. (*)

Sumber: liputan6.com
Exit mobile version