“Dalam artian, terkadang ketika kita menggunakan berbagai aplikasi dan fitur media sosial maka ada saja link atau situs yang “nyelonong” tanpa kita kehendaki. Mau tidak mau kita jadi tahu. Maka langsung saja dihapus atau ditolak,” jelas dia. Cara lainnya, sambung dia, tentu saja merawat aplikasi dan fitur dengan rutin mengganti password atau memberlakukan dua faktor otentifikasi identitas.
“Tentang password ini selain rutin diganti juga hendaknya sangat rahasia dan pribadi,” ungkap Peneliti PSP3 IPB ini. Dia menambahkan, saat ini manusia hidup di dua alam yakni dunia nyata dan dunia maya. Layaknya di dunia nyata, setiap manusia diminta untuk menjadi masyarakat yang berguna dan bermanfaat, begitu juga di dunia maya.
Dia meminta, setiap orang hendaknya melawan informasi bohong atau hoaks, menjauhi ujaran kebencian, fitnah, dan hujatan. Langkah melawannya, yakni dengan cara selalu mengkritisi berita-berita yang diterima. “Bila perlu, kita harus tahu juga siapa dan apa maksud berita dan pesan itu. Tidak ada salahnya untuk objektif dan menghindari rasa benci dan suka yang berlebihan dengan individu, organisasi, atau masyarakat tertentu,” tukas dia. (*)