Charta Politika melihat ada penurunan tingkat kepuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, lewat survei 12-20 Juli 2021. Saat itu, hasil surveinya menunjukkan 62% sangat puas terhadap Jokowi-Ma’ruf, 34,1% tidak puas, dan 3,5% tidak tahu atau tidak menjawab.
Kembali, lembaga Indikator pimpinan Burhanuddin Muhtadi melakukan survei. Namun kali ini, hasilnya bukanlah kenaikan kepuasan lagi, melainkan penurunan tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi. Survei Indikator pada 30 Juli-4 Agustus 2021 menunjukkan 8,1% responden sangat puas terhadap kinerja Jokowi, 51,2% cukup puas, 31,4% kurang puas, dan 7,1% tidak puas sama sekali. Ada 2,1% yang tidak tahu/tidak menjawab.
Perbandingan dengan survei sebelumnya, terlihat ada penurunan kepuasan. Pada Februari 2021, tingakt kepuasan mencapai 63%, naik sedikit pada April 2021 menjadi 64%, dan menurun lagi pada Juli 2021 menjadi 58%.
Kembali lagi, Indikator melakukan survei pada 17-21 September 2021. Saat itu, responden yang puas atas kinerja Jokowi ada 58,1% dan yang tidak puas ada 36,4%. “Kepuasan terhadap kinerja Presiden cenderung menurun, terutama dalam dua tahun terakhir,” demikian keterangan Indikator, dalam keterangannya, 26 September 2021 lalu.
Menurunnya tingkat kepuasan publik juga diamati oleh Litbang Kompas lewat survei paling anyar sejauh ini. Ada penurunan 2,7% pada tingkat kepuasan publik. Dari survei 26 September sampai 9 Oktober, responden yang puas atas kinerja Jokowi ada 66,4% dan yang tidak puas ada 33,5%.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei 15 sampai 21 September 2021 pada Selasa (19/10) kemarin. Mayoritas responden, yakni 68,5% sangat puas dan cukup puas terhadap kinerja Jokowi. Ada 29,5% yang kurang atau tidak puas. Sisanya ada 2% yang tidak tahu atau tidak menjawab. SMRC menyimpulkan kepuasan publik atas kinerja Jokowi-Ma’ruf relatif stabil. (detik.com)