Juga pada Sabtu (30/10/2021), tiga anak tewas dan tiga lainnya terluka parah di lingkungan kota ketiga Yaman, Taiz. Indisen ini dikatakan media pemerintah terjadi akibat tembakan mortir pemberontak. “Milisi Houthi yang didukung Iran menargetkan lingkungan al-Kamp dengan … peluru, yang menyebabkan kematian tiga anak,” kata kantor berita Saba.
Salah satu anak yang terluka kakinya diamputasi dan ketiganya “dalam kondisi kritis”, tambahnya. Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada AFP bahwa tiga anak yang tewas adalah bersaudara. Seorang dokter di rumah sakit Taez mengonfirmasi laporan itu kepada AFP, dan mengatakan jumlah korban tewas bisa bertambah. Taiz adalah kota berpenduduk 600.000 orang di bawah kendali pemerintah di barat daya Yaman, sebuah negara yang telah berperang selama tujuh tahun terakhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran telah meningkat di sekitar satu-satunya benteng utara pemerintah yang tersisa, kota Marib di provinsi kaya minyak dengan nama yang sama. Koalisi mengatakan telah membunuh total 2.000 pemberontak di sekitar kota dalam serangan hampir setiap hari sejak 11 Oktober.
Yaman juga merupakan rumah bagi Al-Qaida di semenanjung Arab, yang meluncurkan serangan berkala terhadap pejuang yang bersekutu dengan otoritas negara dan pemberontak. Puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan jutaan mengungsi akibat konflik Yaman, yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (kompas.com)