JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Blok Rokan yang sejak dua bulan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), dilaporkan telah mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah bagian negara.
Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar momentum tersebut terus ditingkatkan demi membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia. Menurut dia, ini bukti perusahaan BUMN mampu mengelola sendiri sumber minyak tanpa tergantung operator asing, dan bekerja efisien.
“Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu. Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PT PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Sabtu (6/11).
Mulai 9 Agustus, Blok Rokan yang telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia, diambil alih pengelolaannya oleh PT PHR. Wilayah Kerja Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen.
Blok yang ditemukan tahun 1941 dan mulai berproduksi tahun 1951, ini berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day di tahun 2030.