Microsleep saat berkendara memang sangat berbahaya bagi pengemudi dan penumpang kendaraan. Pasalnya, saat mata terpejam selama tiga detik ketika kendaraan melaju dengan kecepatan 96 kilometer per jam, kendaraan dapat keluar jalur hingga hampir 100 meter.
Penyebab microsleep saat berkendara Ada beberapa penyebab microsleep saat berkendara, yakni:
- Kurang tidur.
- Tidur kurang berkualitas.
- Kondisi jalanan monoton, seperti di jalan tol yang lengang dan minim kelokan.
- Penyakit diabetes.
- Tekanan darah tinggi.
- Kegemukan.
- Depresi atau gangguan kecemasan.
- Efek samping obat tertentu, seperti antihistamin.
- Efek samping penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Cara mencegah microsleep saat berkendara Berikut ini beberapa cara mencegah microsleep saat berkendara yang bisa dilakukan, yakni:
- menepikan kendaraan secara berkala sebelum rasa kantuk bertambah parah, kemudian gerakkan badan atau lakukan peregangan.
- Istirahat secara berkala saat berkendara jarak jauh. Pejamkan mata atau tidur singkat selama 20 menit sampai 30 menit.
- Ajak orang lain untuk menjadi teman bicara di sepanjang jalan. Percakapan dapat membangunkan sel otak, mempercepat pernapasan, dan memompa oksigen ekstra ke aliran darah, sehingga pengendara tidak mudah mengantuk.
- Minum-minuman berkafein seperti kopi atau teh saat 30 menit sebelum berkendara
- Pastikan pengendara tidur berkualitas minimal tujuh jam saat hendak berkendara jarak jauh.
- Pastikan kondisi tubuh fit saat berkendara. (kompas.com)
Laman 2 dari 2 Laman