JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – PDI-Perjuangan (PDIP) dinilai sulit berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jika Puan Maharani hanya sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Wacana koalisi kedua partai menguat usai tiga elite PDIP-Gerindra, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, dan Prabowo Subianto bertemu di sebuah ruangan, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/11).
Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan PDIP pasti ingin Puan menjadi calon presiden. Menurutnya, PDIP tak mau kadernya hanya nomor 2 karena memiliki kesempatan mengusung capres-cawapres sendiri. “Saya pikir PDIP juga punya keengganan untuk berkoalisi dengan Gerindra, kalau Mbak Puan cuma dapat cawapres kan gitu. PDIP maju sendiri aja bisa ngapain harus jadi cawapres,” kata kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/11).
Adi menilai terlalu dini untuk menyimpulkan kedua partai telah bersepakat berkoalisi pada Pilpres 2024 lewat momen pertemuan itu. Menurutnya, kans koalisi kedua partai hanya terjadi jika ada kesepakatan besar. “Kalau saya melihatnya politik itu masalah berkompromi dengan kondisi yang ada. Saya yakin PDIP dan Gerindra butuh waktu yang lebih panjang untuk berkompromi,” katanya.
Ketimbang membaca potensi koalisi Prabowo dengan Puan, Adi lebih meyakini PDIP akan maju sendiri dengan mendorong dua calonnya menjadi presiden dan wakil presiden. Tak menutup kemungkinan, katanya, PDIP akan memajukan Puan dan Ganjar.