Lebih lanjut Hendri menjelaskan, safe house bertujuan untuk membantu para korban menghilangkan traumanya atas kejadian asusila yang dialaminya. “Korban sudah diamankan di safe house dan ditangani oleh pemerintah. Kami lindungi,” tandas Hendri.
Ia menekankan pentingnya pendidikan seks di tengah keluarga. Keluarga memiliki peran penting mengajarkan anak-anaknya agar mereka mampu memproteksi diri dari orang lain yang berencana melakukan tindakan asusila. “Keluarga harus mengajarkan kepada anak-anak mereka terutama yang perempuan tentang bagian tubuh mana saja yang boleh dipegang dan tidak boleh dipegang. Peringatan dini ini penting. Pemko Padang bersama instansi terkait sudah menjalankan program early warning ini. Kita berharap si korban mau bicara. Upaya yang telah kita dilakukan, korban akhirnya bicara. Dengan sistem ini, kita harap para korban mau bicara,” tutur dia.
Ia mengimbau agar orangtua menjaga anak-anaknya. Pemko Padang katanya juga menyediakan nomor hotline pengaduan jika terjadi aksi pelecehan seksual di tengah masyarakat yakni di nomor 0852-6399-6867. “Kami imbau semua warga, terutama orangtua, tolong jaga anak-anaknya. Ninik mamak, cadiak pandai, bundo kanduang dan masyarakat jika menemukan perlakuan yang tak wajar di lingkungannya, lapor ke kami. RT dan RW juga diminta lakukan ini,” papar dia. Hendri juga mendorong agar pelaku tindak asusila dihukum seberat-beratnya. (rdr)