Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan vaksin memberikan tingkat perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah setidaknya selama enam bulan. Meskipun data menunjukkan kekebalan berkurang terhadap penyakit parah pada orang dewasa yang lebih tua dan mereka yang memiliki komorbid.
“Untuk saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka” yang bermasalah kesehatan atau orang yang telah menerima vaksin inaktif,” kata dia.
Para eksekutif WHO tidak menyebutkan nama vaksin dalam briefing beberapa hari lalu. Namun pada bulan Oktober, badan PBB merekomendasikan bahwa orang di atas 60 tahun yang menerima suntikan Sinopharm dan Sinovac harus mendapatkan dosis tambahan.
Ini tentu harus menjadi perhatian pemerintah Indonesia. Sebab, mayoritas masyarakat menerima vaksin inactivated virus yakni Sinovac. (kumparan.com)