Vaksin Covid-19 baru ini menggunakan protein lonjakan varian Omicron dan 32 mutasinya sebagai antigen. “Kami memiliki target harus bisa mendistribusikan vaksin Covid-19 khusus varian Omicron ini pada Maret 2021 mendatang,” kata Sahin.
Namun, beberapa peneliti justru menyuarakan keprihatinannya tentang efek dari vaksin Covid-19 baru tersebut. Alih-alih meningkatkan kekebalan, vaksin Covid-19 baru ini mungkin nantinya akan menyebabkan risiko lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan bahwa pihaknya telah mendeteksi varian Omicron di 89 negara dan menyebar dengan cepat, bahkan di wilayah yang tingkat kekebalan populasinya tinggi.
Sementara itu, Moderna yang juga memproduksi vaksin Covid-19 mRNA mengatakan bahwa suntikan booster vaksin Covid-19 buatannya bisa melindungi orang dari varian Omicron. Moderna mengatakan bahwa penelitiannya sejauh ini menunjukkan dosis 50 mikrogram booster vaksin Covid-19 buatannya bisa meningkatkan antibodi 37 kali lipat, dibandingkan dua dosis vaksin Moderna sebelumnya.
Mereka juga mengatkan dosis vaksin Moderna sebesar 100 mikrogram bisa meningkatkan antibodi 83 kali lipat. CEO Moderna, Stéphane Bancel, mengatakan bahwa data yang ditemukan sejauh ini mengenai vaksin Covid-19 buatannya cukup meyakinkan. Daata ini diperoleh darites laboratorium terhadap 20 orang yang mendapatkan suntikan booster vaksin Moderna. (rdr)