JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa perusahaannya terjerat utang senilai Rp13 triliun. Utang tersebut dipicu akibat pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 1,2 juta ton.
Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan cadangan beras tersebut merupakan stok hingga minggu ketiga menjelang akhir tahun yang diserap dari petani lokal. “Utang kita ini Rp13 triliun,Rp 13 triliun itu di mana utang kita? Ya, itu beras CBP yang 1 juta ton itu, kan berasnya dari utang,” kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Ia mengatakan beras CBP sebagai salah satu bentuk penugasan negara harus segera dibayarkan. Apabila tidak, maka Bulog akan merugi dan bunganya akan semakin membengkak. Namun demikian, beras tersebut baru akan dibayarkan pemerintah ketika sudah tersalurkan kepada masyarakat. Padahal, menurutnya seharusnya pemerintah membayar pengadaan beras tersebut sesegera mungkin.