JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, mampu membayar kembali utang-utang Indonesia. Utamanya bila hasil belanja infrastruktur dan belanja untuk SDM berkualitas mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi, pihaknya akan mampu membayar utang sehingga kembali ke level yang aman.
“Sebagian utang yang nanti kita bayar lagi, kalau belanja bagus jadi infrastruktur bagus, SDM berkualitas buat Indonesia, ekonomi tumbuh, pasti bisa bayar lagi utangnya. Termasuk SBSN pasti kita bisa bayar, Insya Allah kembali dengan aman,” kata Sri Mulyani dalam acara Penandatanganan Prasasti Penanda Aset di Institut Teknologi Kalimantan, Rabu (5/1/2022).
Adapun saat ini, utang pemerintah kembali membengkak menembus Rp6.713,24 triliun. Utang tersebut bertambah cukup signifikan apabila dibandingkan posisi utang pemerintah pada penghujung Oktober 2021 yakni Rp6.687,28 triliun. Pada November 2021, rasio utang terhadap PDB ini mencapai 39,84 persen, sementara sebulan sebelumnya yakni 39,69 persen.
Kendati begitu Sri Mulyani menyebut, naiknya rasio utang juga harus dilihat dari realisasi belanja produktif pemerintah. Menurut dia, utang Indonesia tersebut untuk membiayai sebagian belanja seperti bansos dan gaji pegawai. “Utang negara sudah (tembus) 6.000 (triliun) apakah sudah aman? Dan tidak pernah lihat neraca seluruhnya ada pendapatan, belanja operasi yang dinikmati masyarakat, bansos, subsidi belanja barang, ada dalam bentuk gaji , pegawai negeri, ASN pusat daerah, dan tunjangan,” beber Sri Mulyani.