Selain mencetak generasi muda yang profesional dan kompetitif di pasar kerja, pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti juga menjadi perhatian serius pemerintah. Presiden menekankan bahwa semua pihak harus bersama-sama memperkokoh pendidikan Pancasila yang telah dibumikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) secara terus menerus ke seluruh penjuru tanah air.
“Menjaga toleransi antaranak bangsa dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan sikap gotong royong masyarakat yang terus akan kita gelorakan. Karena keberhasilan kita mengatasi pandemi COVID-19, kunci utamanya kemarin adalah hanya satu, yaitu kegotongroyongan kita semuanya,” imbuhnya.
Presiden menilai, walaupun dihadapkan pada globalisasi yang tinggi dan arus informasi yang kuat lintas negara, bangsa Indonesia patut bersyukur karena karakter kebangsaannya tetap selalu berada pada posisi yang kokoh.
“Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya terus kita perkokoh. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terus kita jaga menjadi pegangan bagi generasi-generasi penerus kita,” tandasnya.
Dalam sambutannya, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia patut bersyukur karena saat ini kasus COVID-19 di tanah air masih terkendali. Kasus konfirmasi harian per 9 Januari sebanyak 529 kasus, turun 99 persen dari puncak di bulan Juli yang lalu.
“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini. Kalau kita lihat di bulan Juli, kita betul-betul pada posisi yang penuh dengan kengerian dengan angka kasus 56 ribu per hari,” ujarnya.
Selain itu, upaya percepatan vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah menjadikan Indonesia masuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.
“Dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua telah mencapai 56 persen, dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen. Ini juga perlu kita syukuri,” kata Presiden.
Meskipun pandemi saat ini terkendali, Presiden meminta seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama dengan merebaknya varian Omicron. “Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi, namun kita tetap harus hati-hati, tetap harus waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena adanya varian Omicron,” tutupnya. (rdr)