Pengujian efektivitas vaksin CoronaVac produksi Sinovac dilakukan terhadap 20 orang yang sudah menerima dua dosis. Dijelaskan Meng, peneliti di Sinovac telah menyuntik 48 orang dengan 3 dosis CoronaVac. Hasilnya adalah, sebanyak tujuh orang dari kelompok yang mendapatkan dua dosis memiliki antibodi penetral terhadap varian Omicron.
Sementara untuk penerima booster, 45 dari 48 orang atau sekitar 94 persen memiliki kadar antibodi penetral melawan varian Omicron. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah melakukan penelitian guna menguji kemampuan vaksin booster homolog CoronaVac dan vaksin heterolog Moderna.
Diungkapkan Senior Manager Strategic Delivery Unit Kemenkes, Ririn Ramadhany pemberian vaksin heterolog dan homolog mampu meningkatkan titer antibodi seseorang. “Kami menemukan bahwa booster homolog dan heterolog berhasil meningkatkan titer antibodi,” kata Ririn, Minggu (16/1/2022). Dia menuturkan, pemberian booster heterolog menggunakan vaksin Moderna dapat meningkatkan titer antibodi hingga 67 kali lipat.
Sementara, booster homolog menggunakan vaksin Sinovac meningkatkan titer antibodi hingga 7-8 kali lipat. Meski begitu, Ririn menegaskan bahwa titer antibodi tidak menjadi satu-satunya faktor yang menentukan tingkat perlindungan terhadap virus corona. “Titer antibodi dalam hal ini tidak selalu secara serta-merta mencerminkan imunitas tubuh manusia, ini hanyalah salah satu faktor saja,” jelasnya. (kompas.com)