Selain fasilitas pengolahan limbah, KLHK juga menyerahkan bantuan berupa truk dan kendaraan roda tiga guna menunjang operasional fasilitas tersebut.
Anggota Komisi IB DPR RI Hermanto menyatakan fasilitas itu akan meningkatkan efisiensi biaya pengolahan limbah B3 medis di Sumbar sekaligus mengurangi potensi kebocoran yang menyebabkan kerusakan lingkungan selama perjalanan dari Sumbar ke tempat pemusnahan limbah di Jawa Timur.
“Ke depan fasilitas ini bisa menampung limbah B3 medis dari provinsi sekitar seperti Jambi, Bengkulu, Riau bahkan Sumatera Utara bagian Selatan,” katanya.
Asisten II bidang Perekonomian Sumbar, Benny Warlis mengatakan fasilitas yang dibantu oleh KLHK itu dipastikan aman dan tidak mencemari lingkungan karena dibuat oleh ahlinya. “Ini bisa menampung 7 ton limbah B3 medis dari 2.800 fasilitas kesehatan di provinsi itu setiap hari,” katanya.
Ke depan, fasilitas itu diharapkan bisa pula menghasilkan pendapatan bagi daerah. Untuk itu lembaga dan manajemen akan disiapkan secepatnya. Pemprov Sumbar juga akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jalan dari TPU ke arah fasilitas pengolahan limbah yang saat ini masih belum maksimal. (ant)