Buya juga menambahkan, beberapa kiat yang bisa dimanfaatkan untuk menambah produksi jagung, khususnya untuk daerah yang memiliki lahan sawit, melalui pemanfaatan lahan replanting sawit yang cakupannya sangat luas.
Keinginan gubernur tersebut disambut baik oleh Kepala dinas pertanian dari kabupaten dan kota yang hadir. Hadir dalam pertemuan itu diantaranya Kadis Pertanian dari Kabupaten Sijunjung, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Limapuluh Kota dan Agam.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Limapuluh Kota Witra Porsepwandi, menyebut Pemkab Limapuluh Kota saat ini sedang menyusun masterplan penanaman jagung untuk lima tahun ke depan.
“Untuk lahan kita ada 700 hektar HGU bekas kebun teh, dan di Halaban juga tiga ribu hektar. Ini belum termasuk lahan yang dikelola kelompok tani, ada 1860 hektar. Pemkab juga akan menyiapkan dukungan untuk menunjang program unggulan provinsi dengan membantu traktor dan alat tanam untuk para petani,” kata Witra.
Hal senada juga disampaikan perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar. Tahun ini Pemkab Tanah Datar menargetkan produksi jagung 35 ribu Ton. Untuk mendukung itu, saat ini terdapat 1.000 hektar lahan tidur dan Bupati baru-baru ini meluncurkan program bajak untuk petani.
Sementara itu, perwakilan dari PT. Charoen Pokphand menyatakan kesiapan untuk menampung produksi jagung petani, perorangan maupun kelompok. Kebutuhan perusahaan ini mencapai 15 rb ton/perbulan. (rdr)